Thursday, April 10, 2008

Sambutlah Maulidurrasul: Qardhawi

Dr. Yusuf Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Islam Antarabangsa membolehkan perayaan maulid Nabi Muhammad saw. Perayaan seperti itu boleh dimanfaatkan untuk mengingat kembali sirah perjuangan Rasulullah saw, keperibadian Rasulullah saw yang agung dan misi yang dibawanya daripada Allah swt kepada alam semesta. Menurut Qaradhawi, perayaan Maulid Nabi saw tidak termasuk dalam kategori bid’ah.


Dalam fatwanya, Qaradhawi melandaskan pendapatnya dengan mengatakan bahawa memperingati kelahiran Rasulullah saw adalah mengingatkan umat Islam terhadap nikmat luar biasa kepada mereka. “Mengingat nikmat Allah adalah sesuatu yang disyariatkan, terpuji dan memang diperintahkan. Allah swt memerintahkan kita untuk mengingat nikmat Allah swt, ” ujar Qaradhawi.

Namun demikian, Qaradhawi juga mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi saw jangan sampai dicampur dengan pelbagai kemungkaran dan penyimpangan syariat serta melakukan apa yang tidak diberikan kekuatan apapun oleh Allah swt.

“Menganggap peringatan Maulid adalah bid’ah dan semua bid’ah itu sesat dan tempatnya di neraka, itu tidak benar sama sekali. Yang kita tolak adalah mencampur peringatan itu dengan pelbagai penyimpangan syariah Islam dan melakukan sesuatu yang tidak diberi kekuasaan apapun oleh Allah swt seperti yang terjadi di sebahagian tempat, ” kata Qaradhawi.

Fatwa Qaradhawi dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan sejumlah umat Islam yang menanyakan, “Apa hukumnya merayakan maulid Nabi saw dan perayaan Islam lainnya, seperti perayaan tahun baru hijriyah, isra mi’raj dan lainnya?” Maka, Qaradhawi menjawab antara lain bahawa, “Mengingat nikmat itu diperintahkan, terpuji dan memang dianjurkan. Mengingatkan umat Islam dengan pe;bagai peristiwa penting dalam sejarah Islam yang di dalamnya terdapat pelajaran yang bermanfaat, bukan sesuatu yang tercela, dan tidak boleh disebut sebagai bid’ah atau kesesatan.”

Beliau menambah lagi, “termasuk hak kami adalah mengingat sirah perjalanan Rasulullah saw dalam pelbagai peringatan. Ini bukan peringatan yang bid’ah kerana kita mengingatkan manusia dengan sirah nabawiyah yang mengikatkan mereka dengan misi Muhammad saw. Ini adalah kenikmatan luar biasa. Adalah dahulu para sahabat radhiallahu anhum kerap mengingat Rasulullah saw dalam pelbagai kesempatan.”

Di antara contohnya, Qaradhawi menyebutkan, perkataan sahabat bernama Sa’d bin Abi Waqash radhallahu anhu, “Kami selalu mengingatkan anak-anak kami dengan peperangan yang dilakukan Rasulullah saw sebagaimana kami menjadikan mereka menghafal satu surah dalam Al-Quran.” Ungkapan ini, menurut DR. Qaradhawi menjelaskan bahwa para sahabat kerap menceritakan apa yang terjadi dalam perang Badar, Uhud dan lainnya, kepada anak-anak mereka, termasuk peristiwa saat perang Khandaq dan Bai’atur Ridhwan.” (na-str/iol)

sumber



No comments: